Diary

My Edward Cullen

twilight_dance

Edward Cullen dalam novel Twilight Saga (Twilight, New Moon, Eclipse, BreakingDawn) merupakan salah satu sosok favorit gue. Yah mungkin bisa dikatakan sosok pria idaman, well tentu bukan sosok idaman karena dia vampir lho yaaaa…

Gue suka Edward karena bisa dikatakan dia itu sosok cowok model kuno (ada kemungkinan gue suka cowok model gini juga kayaknya) yang setia terhadap 1 pasangan, tidak mudah berpindah ke lain hati, selalu mikirin pasangannya, bahkan mungkin saking cintanya yah Edward selalu melakukan hal-hal yang tidak disangka hanya untuk kepentingan Bella.

Kenapa gue suka novel ini, mungkin karena banyak kesamaannya dengan gue atau katakanlah perkataan dan perasaan yang diungkapkan tokoh-tokoh novelnya mewakili perasaan gue juga. Sampai saat ini yang paling mewakili perasaan gue mungkin ada di novel New Moon.

Di dalam novel New Moon, dikisahkan Bella ditinggalkan oleh Edward, karena Edward menganggap dirinya terlalu bahaya buat Bella dan hubungan mereka merupakan hubungan yang tidak akan bisa berlangsung selamanya karena mereka serupa tapi tak sama. Edward meninggalkan Bella karena ia teramat mencintai Bella sehingga ia meninggalkannya supaya Bella bisa menemukan masa depan yang lebih baik. Edward mengira Bella akan bisa dengan mudah melupakannya (“Nantinya hanya akan terasa seperti aku tak pernah ada”)

Lalu Bella?

Bella merasa kosong dan hampa bukan main. Setiap malam ia selalu bermimpi buruk dan bangun hanya untuk mendapati Edward-nya sudah tidak lagi bersamanya. Bella melakukan hal-hal berbahaya hanya untuk mendengarkan suara Edward di kepalanya. Mendengar Edward melarangnya, Mendengar Edward masih mau bicara kepadanya sekalipun hanya dalam imajinasi Bella sendiri.

Gue??

Katakanlah kekasih gue bukan vampir tampan model Edward Cullen, tapi gue mencintai dia sama seperti Bella mencintai Edward.

Well yeah hello, cowok gue mungkin ga setampan Edward but yah di mata gue dia ganteng banget kok ( Love is blind). He is my everything. Sama seperti Bella, gue katakanlah mungkin ga bisa hidup tanpa My Edward. He is part of my life. Dulu sih gue (jujur aja) mentertawakan kalau ada orang yang bilang dia ga bisa hidup tanpa kekasihnya. Waktu itu gue hanya bisa mikir….”Please deh, emang ga ada yang lain apa? Kehilangan? Sedih ? Yah itu biasa. Ga bisa hidup ? Hmmmm…berlebihan” Sekarang gue merasakan sendiri arti kata-kata itu. Dia belum pergi aja, gue udah merasa takut kehilangan. Dia mau pergi katakanlah ke Bandung, Puncak, dll untuk tiga hari, wah hati gue rasanya berat banget kayak mau ditinggal ke Afrika 5 tahun.

Manja? Mungkin juga. Gue juga ga tau. Ada kalanya gue mikir seandainya gue bisa imprint (kayak Jacob gt) supaya gue bisa melupakan dia setelah dia pergi dari sisi gue. Entah bagaimana gue bisa ngejalanin hidup? Hanya sekedar hidup mungkin bisa. Pretend that nothing happen. Everything’s alright.

At least di novel itu Edward akhirnya kembali pada Bella. Karena mereka merasa tidak bisa hidup tanpa kehadiran satu sama lain. Itukah yang dinamakan jodoh? soulmate? belahan jiwa ? atau apa pun namanya itu. Lantas gue? Yang mana dong jodoh gue? Ada apa ga yah? Setidaknya Edward Cullen sekalipun vampir, dia boleh dimiliki. Ada yang mendukung hubungan cinta mereka.

Sebelum gue memilih jalan ini, gue udah tau resikonya. Apa yang akan terjadi di kemudian hari ? Yah ga perlu jadi Einstein atau jadi mama Laurent untuk mengetahuinya. Tapi entah kenapa bagaimanapun gue berusaha mempersiapkan diri supaya sewaktu-waktu gue siap saat dia pergi, sampai detik ini gue merasa tidak siap sama sekali. Tapi tegakah gue menghancurkan masa depan dia demi keegoisan gue? Rasanya ngga. Gue jelas ga sanggup membayangkan dia kehilangan semuanya hanya untuk merana bersama gue. Jadi yah biarlah gue merasakan patah hati sekali lagi.

“Duka yang bagaimanapun dalamnya suatu saat nanti pasti akan bisa dilewati”

Biasanya gue selalu menghibur diri di saat sedih dengan kata-kata di atas. Yang gue butuhkan adalah waktu untuk menghapus semua kesedihan, duka, sakit hati, kegagalan, dan semua yang menyakitkan.

5 thoughts on “My Edward Cullen”

  1. heyy.. gimana kabarmu skg? sori tiba2..

    mungkin aku ga kenal kamu, tapi apa yg kmu rasain, apa yang Bella rasain di New Moon, sama kek aku sekarang…

    Ini masa sulitku, dan aku ditinggalin cowokku tepat hubungan kita 11 bulan. Yang aku rasakan hampa, hancur bukan main.. “He’s gone.. He’s gone….” Dan apapun yang kulakukan untuk memohon dia tetap tinggal, ga ada hasil dan dengan bodohnya dia bertanya “Apa sih maksudmu?”

    Dan aku yang memilih seperti Edward, “Nantinya hanya akan terasa seperti aku tak pernah ada”

    aku mencoba menghilang, karena dia terus mencoba mengontakku. Apa maunya?! Bahwa kontak yg dia lakukan hanya terus menyakitiku……..

    jadi lebih baik aku menghilang seluruhnya…….

    Yah, semoga kamu bisa melewati harimu skg ^^

    1. Hi Rizka…

      Wah senang deh ada yang nge-reply di blog aku. Hehehehe.
      Cowokku sebentar lagi akan pergi. Awal Juli ini dia udah ga satu kota lagi denganku. Dia akan studi ke luar negeri. Dan yah…sama seperti yang aku tulis di blog ini kalau hidupku benar-benar terasa hampa tanpa dia.
      Membayangkan dia udah ga ada disisiku aja udah terasa sangat berat buatku.
      Sama seperti kamu, aku pernah memohon dia untuk tinggal, lebih dari sekali. Biasanya aku bukan tipe seperti itu, tapi berhubung aku sayang banget sama dia makanya aku mencoba memohon sekalipun rada malu juga karena kesannya aku mengemis cinta banget tapi well everything I do to make him stay.

      Tapi…..
      Sepertinya dia tetap pada keputusannya. Jadi mau ga mau aku harus terima juga meski OGAH banget. Aku coba memutuskan hubungan kami dan kembali ke hubungan pertemanan meski sulit. Dia sendiri tetap rajin mengontakku dan mencoba menjalin kembali hubungan meski entah sudah berapa banyak kata-kata yang bisa membuatnya sakit hati telah kuucapkan sama dia. Dan dia tetap getol menghubungiku. Aku juga ga habis pikir dia sudah mengambil jalannya sendiri, tapi kenapa dia masih mencoba menjalin relasi denganku, padahal itu hanya akan membuat aku sakit hati dan semakin sulit melepaskan dia. Aku ga ngerti jalan pikirannya. Jadi saat ini aku hanya mencoba menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Cari kegiatan baru dan sebisa mungkin tidak membalas kontak dari dia.
      Berat banget memang, aku sendiri merasa apa aku bisa bertahan? Dia hanya bilang “Kamu akan baik-baik saja” Gampang banget ya ngomongnya.

      Aku juga berharap kamu bisa melalui hari-harimu dengan baik. Mungkin waktu yang akan membantu menghapus kesedihan. Aku mencoba membenci dia karena aku pernah baca di buku “Jauh lebih mudah melupakan orang yang kamu benci daripada kehilangan orang yang kamu cintai”. Konyol memang…tapi…Life MUSt Go On. Meski sulit tapi ini untuk kebaikan kita sendiri. Kamu ga sendiri kok. Aku juga ngalamin hal yang sama.

      Cheer Up Girl…!!!!
      God bless you …!!!

  2. Dia masi jadi cowokmu Rose? Kalo aku dah ga… Ada masalah yang sangat rumit… Tapi kenapa dia baik2 aja? dan aku ga bisa terima. Sementara aku ancur disini.

    Ga adil, dia tau kondisiku, tapi aku gtw. Edward bisa mendengar Bella, dan Bella engga.

    Aku tipe cewek yang mempertaruhkan harga diri kalo aku bner2 sayang dengan tulus. Papa yang ajarin aku. Aku mencoba menahannya sampai akhir, tapi nggak bisa. Dan mungkin abis ini dia ga satu kota ama aku. Aku cuman berharap dia ditolak smua tes nya untuk studi di Jakarta (aku di Surabaya).

    Dan aku heran, kenapa saat aku inget ‘taun 2008’ aku terus nangis.. Dan taun itu kalo kuinget2 lagi adalah taun yang indah buat aku. Kenapa smua harus berjalan cepat untuk bahagia, dan lambat saat berjalan sedih?

    Banyak fakta-fakta menyakitkan Rose di kisah cintaku, yang sebenernya itu sangat amat sangat membuatku bahagia. Dan aku mencoba protes pada Tuhan, kenapa fakta-fakta ‘aneh’ dan ga normal itu terjadi kalo memang dia pergi dan kembali melemparku dalam gelap?

  3. Hi Rose…

    Lama ga kontak lagi.
    Uda satu tahun lebih dari kejadian itu ya… Gimana kabarmu? Aku harap baik-baik aja… Mungkin sudah menemukan ‘dia’ yang lain…

    Aku juga begitu. Aku menemukan Edward Cullen-ku yang lain. Tapi sekarang aku harus kehilangan dia lagi.

    Kali ini entah apa yang…. Entah. Aku speechless. Kali ini semua begitu rumit. I gave everything, body… soul… so many time… But it didn’t work to make he stay ‘permanently’.

    Dan aku harus kehilangan Edward-ku lagi.

    Mungkin memang kita harus menemukan orang yang salah dulu ya, sebelum menemukan ‘dia’ yang sejati dan ‘dia’ yang tepat buat kita.

    Ngomong-ngomong, gimana pekerjaanmu sebagai guru? Masih menikmatinya? 😀 See u soon at fb. Hehe.

  4. Halo Rizka…

    Hehehe iya aku sering baca statusmu di fb…
    Hmmm sejauh ini aku belum menemukan Edward yang lain…
    Dia tetap kasih kabar…kita saling kontak meski jarak jauh tapi aku sudah ga berharap apapun sama dia…just let it flow…like friends..
    Sekarang aku fokus membangun karier dan studi..itu aja
    Masih jadi guru, kadang menikmati, kadang sebal juga..yah mungkin di semua pekerjaan yah kayak gini juga rasanya…
    Aku pengen berkarir juga di bidang IT tapi karena pengalamanku sebagai guru komputer jadi mungkin harus membangun lagi dari dasar..

    Ga apa-apa Rizka…mungkin memang itu yang terbaik buat kamu
    Masih banyak Edward lain yang siapa tahu sudah menantimu di masa depan..
    Tetap semangat yaaa….

Leave a reply to roshpinna Cancel reply