Travel

Bandung – short getaway

Long weekend kemarin adalah waktunya untuk memanfaatkan waktu untuk refreshing sejenak. Biasanya saat liburan Paskah, gue malah jarang berpergian karena nyokap suka ada tugas di gereja. Dan kita juga sudah paham kalau long weekend = macet di Bandung.

Tapi… mungkin karena memang sedang jenuh luar biasa akhirnya memaksakan diri juga: pokoknya harus liburan. Sempat terpikir untuk pergi ke Singapore, tapi setelah melihat harga tiket pesawat, langsung punah sudah keinginan untuk ke Singapore. Namanya juga rencana dadakan alias mepet maka nya cari tiketnya pun yah sekitar 10 hari sebelum berangkat. Target nya sih hanya paskahan n kuliner singkat aja di Bandung. Semalam cukup lah, secara adik ga mau ikut jadinya gue berdua aja sama nyokap.

Waktu merencanakan proses liburan super singkat ini, sebenarnya sudah banyak tanda-tanda ga enak seperti susah bayar tiket kereta melalui aplikasi KAI access, lupa password, n mencoba beli tiket kereta dari Tokopedia, sampai minjam akun temen kok ya ga dapat juga. Sempat pasrah sih, jadinya hanya mikir ya kalau memang ga bisa ya sudah di rumah aja. Sore hari gue coba lagi, berhasil dapat tiket kereta menuju Bandung hari Sabtu pagi (untuk Jumat pagi sudah habis terjual). Setelah mendapat tiket berangkat saya pun mencari tiket pulang di hari Minggu, dan yang tersisa hanya Minggu pagi jam 6!!! Masa saya hanya bisa menghabiskan waktu kurang dari 24 jam di Bandung? Gimana ya…? Setelah berpikir-pikir, gue mencoba Xtrans, kebetulan shuttle nya sekitar 20 menit dari rumah, kendalanya hanya bakalan lama di jalan. Jadi gue sudah memprediksi soal durasi waktu pulang, hanya saja gue memperkirakan sekitar 4-5 jam di jalan. Kalau jalan jam 5 sore dari Bandung, maka jam 10 malam sudah sampai lagi di Tangerang. Masih OK lah ya? Gue telpon Xtrans Bandung dan berhasil booking kursi untuk 2 orang. Tapi yaaah, feeling ga enak itu terbukti di 7 jam perjalanan pulang. Berangkat jam 5.15 an dari Bale Xtrans, sampai rumah jam 1 pagi!!! Meski nyaman naik Xtrans, tapi durasi macetnya sudah keterlaluan menurut gue sih, mendingan naik kereta dah biar ga capek badan dan capek hati di jalan.

Transportasi beres, gue mulai mencari penginapan. Targetnya sih ga muluk-muluk, namanya juga “hanya semalam” = yang biasa aja kali ya, tapi kok pengen yang unik dan agak beda (anaknya suka galau gue tuh). Secara waktu liburan singkat banget, maka diusahakan cari penginapan yang instagramable, jadi ga usah kemana-mana, tetap bisa dapat foto kece. Setelah survei di internet, gue pun mantap booking kamar di Summerbird Bed and Brasserie. Dari namanya aja, kesannya sudah cakep dan lovely banget ye kan? Terus pas gue cek rute nya Ria SW di youtube, kok kebetulan dia nginepnya di sana juga. Makin mantap deh hati gue. Gue dapat rate 486.000 sudah termasuk sarapan untuk berdua.

Supaya lebih jelas lagi bisa lihat foto-foto di bawah ya:

20190420_112239

20190421_115701

20190421_115511

Tampak dari luar – cakep yaaa

20190421_114558

Penampakan lobby : mini tapi homey

20190420_165353

Interior dalam nih

Foto-foto di lantai 2 nih, cuma beberapa langkah dari kamar kita

menu b

Breakfast for 2

Untuk sarapan di sini ga tersedia menu prasmanan ya, tapi menu paket. Bisa dipilih di antara western breakfast, egg wraps dan nasi goreng. Rasanya enak kok dan mengenyangkan. Bubur, roti bakar dengan topping selai nya bisa nambah sepuasnya selama masih tersedia. Jam sarapan mulai dari jam 6.30 sampai jam 10 pagi.

Setelah check-in kita makan siang di restoran Ayam Olie, ini juga rekomendasi-nya Ria SW. jalan kaki aja sekitar 5 menit dari Summerbird dan sampai deh. Ga sempat foto di sini karena sudah lapar banget, tapi rasanya enak, favorit gue sih bakwan jagung sama kremesan ayam gorengnya. Kalau pesan es teh tawar – gelasnya jumboooo. Harga nya 8 ribu aja. Makan di sini harga standar lah, ayam goreng/bakar sekitar 20-27ribu.

Setelah makan, kami sempat ke mall paskal 23, naik grab car 12 ribu aja. Dan di sana bersantai sejenak sambil menikmati King Mango favorit. Di mall ga lama, hanya 1 jam saja lalu kembali ke penginapan dan istirahat sebentar, mandi dan bersiap ke gereja. waktunya misa malam Paskah. Kami misa jam 7 malam, dan rame banget. Ga berfoto di sini karena begitu bubar misa, sudah mengantri umat untuk misa berikutnya, makanya gue cuma ada foto dari IG nya katedralbandung, semoga mewakili gambaran suasananya. Misa jam 7 malam ini dipimpin oleh Pst. Leo van Beurdeun, OSC (favorit!).

Screenshot_20190420-214448_Instagram

Selesai misa, kami langsung deh naik grab car ke Sudirman Street untuk makan malam. Menunya sih sederhana aja, suasananya sih rame menggelegar di sana… dan pastinya macet dong…!

20190420_220358

20190420_221915

Pesan nyokap – nasi babi sambal matah – ga enak guys 😦

20190420_222248Favorit aku – seblak keju mozarela – 35 ribu – worth it!

Hari kedua, tujuan utamanya ke Little Seoul, dalam hati sudah berharap semoga mirip-mirip Chinatown Bandung gitu. Ternyata yah, tempat ini bener-bener LITTLE. Lokasinya ada di dalam Cingu Cafe. Tapi untungnya, kita tetap boleh masuk untuk berfoto meski ga pesan makanan dan minuman di sana. Gue n nyokap ya foto-foto aja sebisanya. Begini ini nih tampilan dalamnya Little Seoul Bandung:

little seoul

Kami cuma sekitar 20 menit di sana dan langsung balik lagi keliling Bandung sebentar cari molen cokelat. Kartika Sari ini benar-benar luar biasa ya, sudah keliling ke 3 cabang mereka: kebun kawung, dago, pasir kaliki = molen coklat nya habis!!! Alhasil beli brownies nya aja deh, buat adik sama oleh-oleh temen kantor.

Siangnya sebelum pulang, kami sempat mampir ke Cekeran Midun di Singaperbangsa.

20190421_134407

20190421_134359

Buku menunya nih, harga nya murah sih menurut gue. Ramah kantong banget.

20190421_135402

Pesanan kita, total 45 ribu aja sama minum. Sangat terjangkau kan? Rasa? Hmm.. menurut kita sih biasa aja ya, agak kemanisan kuahnya. tapi mungkin karena kita lagi ga pesan yang pedas banget ya makanya kurang mantul.

Yep, segitu dulu ceritanya dari Bandung yaaa… Semoga bisa balik lagi ke sana segera. Bandung biar macet tetap aja NGANGENIN!!!

Books

Booktuber I follow

Booktuber.. Where have I been so far????

I just found out these past few months about booktuber. I loved when they gave me books recommendations and obsessed when I love the books that recommended. Of course there are many booktubers out there, but I would like to share with you some of my favorites and I’m hoping to get even more:

  1. Jessethereader
  2. HaileyinBookland
  3. Clockwork Reader
  4. Peruse Project
  5. LovelyLikeLaura
  6. AlexandraRosselyn
  7. RinceyReads

For number 1-4, the books that they recommends mostly based on YA genre especially fantasy. I got lots of books series of YA Fantasy from their booktube.

In term of content I love Jessethereader because he is funny and creative when he narrates and tell us about the books. Hailey is also goods in term of books recommendation, she made quite a few series on her booktube but my favorite one is Recommended Reads series.

In term of voice, I love A Clockwork Reader by Hannah and also Alexandra Rosselyn. Their voice was quite soothing and the way the explain the books they’re talking about? Superb.

In term of books genre, books variation I love RinceyReads, she covered different genre and I love almost all her recommendations.

If you are looking for Romance and Contemporary books, you definitely should check LovelyLikeLaura. She has lots of recommendations and you’ll be tempting to buy them all.

 

 

Books

Heir of Fire

Hello all, it’s been a while since I update my blog. I would like to share with you the new series I just discovered recently. It is a Throne of Glass series. I have read the first and second book which are Throne of Glass and Crown of Midnight.

The first two books in this series have amazed me and made me start to love YA fantasy books again and I was so glad to find out that there are so many series to be read in the future. I will not discuss further about the first two books but I will only giving you a brief review about them and combined with my review about the third book in the series which is Heir of Fire.

Heir of Fire

Title: Heir of Fire

Author: Sarah J. Mass

Series: Throne of Glass

Price (IDR): Rp. 70.048 (Google Play Book)

Publisher: Bloomsbury USA Childrens; Reprint edition (September 1, 2015)
Language: English
ISBN-10: 1619630672
ISBN-13: 978-1619630673

The story follows Celaena Sadorthien’s journey to Wendlyn. She been sent to the Fae Kingdom by her form lover, captain Chaol Westfall. Chaol has tried so hard to sent Celaena out of Adarlan to ensure her safety after he knew Celaena real identity.

The story kinda going slow on the first 100 pages, which bores me a bit, but it understandable as why we have to go through all the information shared. In this book, Celaena has to face her past, her identity and stop running from her fate as the heir of forgotten kingdom. She have to meet her distant aunt in Wendlyn and start her training under guidance of Prince Rowan. Celaena’s past finally been revealed and it was so dark and unpredictable as I thought when I read Crown at Midnight.

Celaena start to grow a lots, and there are lots of decision made in this book. I can’t wait to read the 4th book in this series…

Books

2018 Reading Challenge

Hi semua…

Mau update sedikit aja mengenai hasil reading challenge di 2018 kemarin:

Screen Shot 2019-01-03 at 6.31.15 PM

Hehehe bisa dilihat ya ..hanya berhasil menyelesaikan 46 buku aja dari target awal sebanyak 75 buku. Semoga tahun 2019 lebih baik lagi ya.

Target buku 2019: 45 buku.

Semoga bisa melebihi target…!

Diary

Update

Wah baru ketemu lagi di WordPress… hehe biasa mood nulis blog sempat menurun..lama2 memudar.

Kesibukan akhir-akhir ini apa aja? Kerja..kerja..kerja

Cuma kerja? Yang beneeeerr?

Yah ga juga sih.. ada juga kesibukan lainnya:

  1. nonton Youtube (makeup, cooking, tasty, travel, etc)
  2. Nemu beauty vlogger Korea yang ok banget: PONY syndrome dan KIMDAX
  3. Masak: lagi tergila-gila buat puding regal n butter lumut (udah coba 3x nih)
  4. Baca webtoon: Secret Angel n Super Secret (lho…ada secretnya semua ya judulnya?)
  5. Lagi senang hangout di Permata Sports Club, hehe ekonomis…

Sekian dulu ya update nyaaaa… till we meet again….

Travel

The Old Manila – Philippines 2

Hari kedua di Manila, diawali dengan sarapan yang sudah kami pesan di hotel pada malam sebelumnya, yaitu menu paket dari Jolibee. Saya suka dengan pancake sandwich nya, namun kurang suka dengan minuman hot Choco yang disajikan, terlalu pekat dan manis. Saat memesan menu sarapan, kami juga ditanyai mau minum apa, dan dapat memilih antara soda, hot choco atau coffee. Untuk minuman masih kurang oke ya.

Wisata hari ini rencananya kami ingin mengunjungi Katedral Manila yang terletak di daerah Intramuros. Dari hotel, kami jalan sedikit ke area di belakang hotel untuk menunggu Jeepney yang akan menuju Pier 15 atau kawasan Intramuros. Tarif naik Jeepney ini 8 PHP /orang. Uniknya pembayaran naik Jeepney ini, akan diberikan melalui penumpang yang duduk dekat pintu keluar ke penumpang yang duduk di belakang supir sambil mengatakan “Bayad Po” yang artinya “Bayar pak”. Dan supirnya ini bahkan tidak mengecek lagi apakah jumlah yang dibayarkan sesuai dengan penumpang yang ada atau tidak. Benar-benar menguji kejujuran anda biggrin. Konon katanya, antara yang korupsi miliaran dan yang korupsi ga bayar jeepney 8 PHP, dosanya tetap saja sama, jadi tinggal pilih dan tentukan sendiri menurut kata hati.  Continue reading “The Old Manila – Philippines 2”

Travel

Mabuhay! Philippines – 1

Setelah menunggu hari keberangkatan, sejak beli tiketnya di bulan Oktober 2017 kemarin, gue dan nyokap berangkat juga ke Manila, Filipina. Saya traveling berdua aja dengan mama kali ini, dan di sana kita tinggal selama 4 hari 3 malam. Untuk keberangkatan, kami menggunakan AirAsia jam 11.30 dan pulangnya kami menggunakan Cebu Pacific. Alasannya mengenai perbedaan maskapai pulang dan pergi ini karena harganya. Air Asia baru membuka rute Jakarta-Manila dengan harga 899ribu, jadinya langsung memutuskan untuk beli. Untuk pulang, karena harga untuk rute Manila-Jakarta kurang bersahabat, maka kami memutuskan naik Cebu Pacific yang lagi promo juga untuk rute tersebut. (hehe 😀 )

Kami berangkat dari Terminal 3, yang merupakan terminal baru di Bandara Soekarno-Hatta. Dan rupanya, di imigrasi, sudah tersedia bagian self check-in. Jadi kami tidak lagi diperiksa oleh staff imigrasi, melainkan melalui mesin. Berhubung di konter petugas imigrasi sedang ramai dengan rombongan umroh, maka saya segera mengajak mama untuk mecoba self check-in, lagipula ada petugas yang siap membantu dan mengingatkan apabila proses self check-in gagal, maka kami harus tetap antri di konter petugas. Sekali coba, gagal!, oke..coba lagi.. scan passport berhasil, tapi scan retina/wajah gagal! Harus ulang lagi dari awal, setelah saya perhatikan kanan kiri saya yang sudah berhasil, posisi wajah mereka terutama mata didekatkan ke sensor, maka saya segera mengikuti, dan BERHASIL. Melihat saya berhasil lolos, maka mama semakin semangat untuk bisa lolos meski harus mengulang sampai 5x dan akhirnya lewat juga. Hehe, kami seneng banget (baca: norak), tapi belakangan baru kami sadar kekurangan sistem ini, selain lama dalam proses membacanya, kami tidak dapat cap/stempel yang biasanya kami peroleh dari petugas imigrasi.  Continue reading “Mabuhay! Philippines – 1”

Food

Makan di Nasi Uduk Ci Lemy – Gading Serpong

Yeay..nemu tempat makan baru lagi nich…hahaha sebenernya sih bukan tempat makannya yang baru berdiri, tapi gue nya yang baru nemu n tau tempat ini. Gue tau tempat ini dari blog Urukyu, n sejak itu penasaran pengen coba, n hari ini kesampaian deh berkunjung ke sana.

Yang mau makan ke sana juga..ini alamatnya ya: Jl. Gading Serpong Boulevard Blok AA3 No.45, Pakulonan Bar., Klp. Dua, Tangerang, Banten 15810.

20171126_102522

Continue reading “Makan di Nasi Uduk Ci Lemy – Gading Serpong”